7 | Perjamuan Kudus

Perjamuan Kudus ialah partisipasi teratur dan fokus dari hubungan perjanjian kita dengan Allah.

“Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecah­kannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” Demikianlah juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang” 1 Kor 11:23-26.
TIGA ASPEK PERJAMUAN KUDUS

1. PRIBADI
Cawan itu melambangkan darah Kristus yang telah tercurah bagi kita supaya kita dapat memperoleh pengampunan dosa. (Ibr 9:22).
Roti itu melambangkan tubuh Kristus yang telah diremukkan bagi kita supaya kita menjadi sembuh/pulih. (Mat 8:17; Yes 53:4,5).

PERJAMUAN KEHIDUPAN

“Maka kata Yesus kepada mereka: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman” Yoh 6:53,54.

Pada waktu kita mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus kita kembali mengarahkan fokus kita pada karya Kristus di atas salib serta pemberian hidup-Nya untuk kita.

PERNYATAAN KRISTUS

“Lalu kedua orang itupun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti” Luk 24:35.
Pada saat kita diarahkan kepada kuasa yang menebus kita tatkala secara teratur kita mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus, maka terjadilah pernyataan yang kian bertambah dari hidup kekal yang telah dimeteraikan kepada kita.

PERJAMUAN KUDUS MELIPUTI SETIAP ASPEK KEHIDUPAN KITA

MASA LALU . . . Yesus bersabda: “Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (Luk 22:19c). Itu merupakan suatu peringatan mengenai karya Kristus yang telah genap. “Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali” Mzm 103:2-5.

MASA KINI. . . Yesus katakan bahwa pada saat kita mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus kita “memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang” (1 Kor 11:26b). Karya Kristus dimanifestasikan nyata di dalam kehidupan kita. Kita adalah “surat Kristus” (2 Kor 3:3).

MASA DEPAN. . . Yesus katakan hendaknya kita mengambil bagian dalam hal itu “sampai Ia datang”. Perjamuan Kudus merupakan sebuah peringatan akan PENGHARAPAN yang ada di hadapan kita. Kol 1:27.

2. TERHADAP ALLAH

PERJANJIAN BARU — Lukas 22:15,16,20.
Perjanjian Paskah yang lama yang Allah tetapkan dengan Israel dalam Keluaran pasal 12, merupakan suatu bayangan atau tipologi tentang Perjanjian Baru yang Yesus Kristus akan pertetapkan di atas salib. Baca Yoh 1:36 dan 1 Kor 5:7.
Yesus menggenapi Perjanjian Lama, dan mendirikan sebuah Perjanjian Baru. Allah sudah memberikan sebuah tanda untuk setiap perjanjian yang Ia adakan dengan umat Israel (misalnya: tanda dari Perjanjian dengan Nuh ialah pelangi . . . Kej 9:11-17). Ada peringatan-peringatan dari Perjanjian yang Ia adakan dengan umat-Nya. Tanda peringatan dari Perjanjian Baru ialah Meja Perjamuan Kudus.
Sebuah perjanjian adalah suatu persetujuan dua pihak. Pada saat kita mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus tidak saja kita patut mengingat janji-janji Allah kepada kita melalui salib, melainkan juga tanggung­ jawab kita. Demikianlah peringatan Paulus dalam ayat-ayat 27-34 dari 1 Korintus pasal 11.

3. BERGABUNG/KOLEKTIF

“Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena roti adalah satu, maka kita sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu” 1 Kor 10:16,17.
Sebagaimana darah mengalir melalui tubuh, maka tatkala kita minum dari cawan Perjamuan Kudus kita menyaksikan bahwa kita dipersekutukan oleh darah Kristus. Darah yang sama mengalir melalui tubuh rohani Kristus. Kita adalah dari darah yang sama . . kita adalah satu keluarga, satu bangsa. 1 Ptr 2:9.
Roti yang dipecah-pecahkan serta dimakan menjadi satu roti di dalam kita. Kita adalah satu tubuh. Roma 12:4,5.
Kristus hanya dapat memenuhi seluruh tubuh apabila setiap pribadi anggota dipenuhi Dia.
” . . . dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang
adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu” Ef 1:22,23.
Tetapi bilamana hal ini menjadi kenyataan barulah “dunia akan percaya” (Yoh 17:20-23).
Meja Perjamuan Kudus merupakan peringatan yang terus-menerus tentang hubungan kita dengan Kristus, Perjanjian Allah dengan kita, dan hubungan kita dengan sesama lainnya di dalam tubuh Kristus.

MENGHAYATI SENDIRI
PERJAMUAN KUDUS

1. Coba hayati bagaimana Perjamuan Kudus menyentuh semua aspek hidup kita.
2. Berapa seringkah menurut anda harus anda mengambil bagian dalam Per­jamuan Kudus bersama orang-orang Kristen lainnya, dan mengapa?
Uraikan dengan perkataan anda sendiri bagaimana mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus akan pengaruhi hidup pribadi anda.

YAPENRI (Yayasan Pendidikan Rohani Indonesia) P.O. Box 2869, Jakarta Pusat, Indonesia. © ASIAN OUTREACH 1980.