5 | Allah Yang Berdaulat

Kedaulatan ALLAH menyanggupkan keakbaranNYA diungkapkan walaupun adanya kelemahan saya.

Kata “berdaulat”, walaupun tidak digunakan dalam Alkitab, menguraikan banyak mengenai sifat ALLAH. Artinya ialah “tertinggi dalam kekuasaan”.

BAGAIMANA ALLAH ITU BERDAULAT?

“Terpujilah ENGKAU, ya TUHAN, ALLAHnya bapa kami Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Ya TUHAN, punyaMUlah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyuran dan keagungan, ya, segalagalanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punyaMUlah kerajaan dan ENGKAU yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala. Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari padaMU dan ENGKAUlah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tanganMUlah kekuatan dan kejayaan; dalam tanganMUlah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya”, (I Taw, 29: 10-12).
Bagian Firman TUHAN ini mengungkapkan banyak mengenai keadaan ALLAH yang bila dirangkum menunjukkan satu kata “berdaulat”.

IA PENCIPTA SEGALA SESUATU Kol.1:15-18; lber. 1:2.
IA KEKAL Iber. 1: 10-12; I Tim.6: 15,16; 1:17.
IA TERTINGGI Epe.4:6; Wah.19: 16; Yer.32: 17-19,27.
IA TIDAK BERUBAH-UBAH DALAM TUJUAN lber,6: 17,18; Yak. 1: 17; Ma1,3:6.
IA ALLAH YANG PERKASA Yes.9:6,7; Rom. 1:20; Epe.1:17-22,

ALLAH YANG BERDAULAT DAN MANUSIA YANG LEMAH

ALLAH menyatakan bahwa IA tidak akan memberikan KemuliaanNYA (KetertinggianNYA) kepada siapapun. lAlah satu-satunya ALLAH dan TUHAN.
“AKU ini TUHAN, itulah namaKU; AKU tidak akan memberkikan kemuliaanKU kepada yang lain, atau kemasyuranKU kepada patung”. (Yes.42:8).
Itulah sebabnya ALLAH memilih yang lemah dan rendah-diri yaitu yang sadar bahwa mereka tidak dapat berbuat apa-apa di dalam diri mereka sendiri.
” . . . Apa yang bodoh bagi dunia, dipilih ALLAH untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih ALLAH untuk memalukan apa yang kuat . . . ” (IKor.1:18-3 1 ).
” . Karena itu rendahkanlah dirimu dibawah tangan TUHAN yang kuat, supaya kamu ditinggikanNYA
pada waktunya”. (I Pet.5:5-7).

KEBUTUHAN MANUSIA AKAN ALLAH YANG BERDAULAT

“Tinggallah di dalam AKU dan AKU di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam AKU”. (Yoh. 1 5:4). Lihat juga Maz.127:1.

MUSA mengetahui kelemahannya. KeI.3: 11; 4:10-12.
GIDEON merasakan kerendahannya karena latar belakang keluarga. Hak .6:15,16.
DAUD dipilih karena hatinya dan bukan bentuk tubuhnya. I Sam.16:7-13.
PAULUS membanggakan kelemahannya. II Kor.11:30; 12:9,10.

ALLAH YANG BERDAULAT DATANG KEPADA MANUSIA YANG DALAM KEBUTUHAN

KUASA ALLAH TINGGAL DI DALAM KITA
“Karena sekalipun IA telah disalibkan oleh karena kelemahan, namun IA hidup karena kuasa ALLAH. Memang kami adalah lemah di dalam DIA, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan DIA untuk kamu karena kuasa ALLAH”. (II Kor. 1 3:4). Lihat juga II Kor.4:7.

KEMENANGAN ALLAH TINGGAL DI DALAM KITA
“Tetapi dalam semuanya itu kita Iebih dari pada orang-orang yang menang, oleh DIA yang telah mengasihi kita”. (Rom.8:37,11). Lihat juga I Yoh.4:4.

ALLAH BEKERJA DI DALAM KITA
“Karena ALLAHlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNYA”. (P11.2:13). Lihat juga P11.1:6; I Tes.5:24;11Tes.3:3.

KECUKUPAN ALLAH ADA DI DALAM KITA
“Dan ALLAH sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.” (II Kor.9:8). Lihat juga Epe.3:20 dan II Kor.3:5,6.

TANGGAPAN MANUSIA KEPADA ALLAH YANG BERDAULAT

IMAN – keyakinan di dalam ALLAH.
“Segala perkara depot kutanggung di dalam DIA yang memberi kekuatan kepadaku”. (P11.4: 1 3). Lihat juga Yoh.6:29 dan Ko1.1:27.
KESEDIAAN melakukan Kehendak ALLAH.
“Sebab ENGKAU Besar dan melakukan keajaiban-keajaiban; ENGKAU Sendiri saja ALLAH. Tunjukkanlah kepadaku jalanMU, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut KebenaranMU . . . ” (Maz.86:10,11). Lihat juga Maz.110:3 dan II Kor.8:12.
KETAATAN kepada maksud ALLAH.
Pemunculan ALLAH kepada Yesaya telah merendahkan dirinya bahkan menjadikan dia bersedia mentaati . . . “Ini aku, utuslah aku!”. Yes.6:1,5,8. Orang banyak berpaling kepada ALLAH pada hari Pentakosta tatkala mereka memperoleh suatu pemunculan YESUS sebagai TUHAN dan KRISTUS. Kis.2:36-38. Pemunculan YESUS kepada Paulus telah memutar-balikkan dia untuk berjalan dalam ketaatan kepada ALLAH. Kis.9:5,6.

MENGHAYATI SENDIRI
ALLAH YANG BERDAULAT

1. Apa artinya kata “berdaulat”?

2. Dalam cara apa ALLAH berdaulat? — Hayatilah 5 cara.

3. Jika ALLAH berdaulat, bagaimana harus aku berikan tanggapan kepadaNYA? — Renungkan 4 hal.

4. Bagaimanakah Kedaulatan ALLAH pengaruhi hidupku? — Juga 4 hal.

Uraikan dengan perkataan anda sendiri cara bagaiman Kebenaran pengajaran ini akan pengaruhi hidup anda.

YAPENRI (Yayasan Pendidikan Rohani Indonesia) P.O. Box 2869, Jakarta Pusat, Indonesia. (c) ASIAN OUTREACH 1980.