1 | Pentinganya Akar-akar

Makin dalam akar-akarnya makin kuatlah sebuah pohon. Makin dalam akar-akar kita di dalam Kristus makin kuatlah hidup kita.

” Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka.”

Kata-Nya: Adalah seorang penabur ke luar untuk menabur. Pada waktu ia menabur . . . sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering KARENA TIDAK BERAKAR . . . Karena itu arti perumpamaan penabur itu . . . Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. TETAPI IA TIDAK BERAKAR dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.” Matius 13:3-6,18-21.

Yesus menyampaikan cerita ini tentang seorang penbur yang menaburkan benih di ladangnya sebagai suatu gambaran bagi kita tentang kebenaran rohani. Tanah itu, sabda-Nya, merupakan hati manusia; benih merupakan Firman Allah; dan penabur itu ialah Yesus sendiri. Benih yang jatuh di atas tanah yang berbatu-batu menjadi layu dan mati sebab ia tidak berakar. Yesus dalam perumpamaan ini menekankan betapa pentingnya akar-akar rohani kita di dalam Allah.

Setiap kebenaran di dalam Firman Allah seperti sebutir benih. Pada waktu kita mendengar Firman Allah sangatlah penting bahwa ia mendalami hati kita dan berakar di dalam kehidupan kita. Dalamnya penanaman di dalam kehidupan kita didasarkan pada keterbukaan hati kita. Jika hati kita tidak terbuka sepenuhnya maka hanya terjadi penanaman yang dangkal, yang mudah tercabut lagi oleh musuh, yakni si Satan.

KEADAAN CABANG-CABANG TERGANTUNG PADA AKAR-AKAR

Pertumbuhan dari cabang-cabang sebuah tanaman atau pohon hanya akan menjadi semenarik dan sesehat akar-akarnya yang juga kuat dan dalam.

“…dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus . . . ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.” Roma 11:16,18.

Dalam Perjanjian Lama ada sebuah perumpamaan tentang sebuah pohon aras yang luar biasa indah.

“la elok karena besarnya dan karena cabangnya yang panjang-panjang; karena akarnya julur-jalar sampai di air yang berlimpah-limpah.” Yehezkiel 31:7.

Sebabnya pohon itu sedemikian indah ialah karena akar-akarnya menjalar jauh ke dalam dan mencapai “air yang berlimpah-limpah”. Keindahan yang nyata di permukaan tanah adalah sebagai akibat dari akar-akar yang tak nampak di bawahnya.

Sedemikian itulah pula dengan kita sebagai orang-orang Kristen. Seharusnya kita tidak mengarahkan perhatian kita untuk membereskan “cabang-cabang” kita, yaitu berusaha menjadi orang-orang Kristen yang baik, atau hidup seperti Yesus dengan usaha kita sendiri. Melainkan perhatian kita haruslah tertuju pada “akar-akar” kita, menginginkan segala kebenaran Firman Allah agar tertanam dalam di hati kita sehingga menjadi suatu kenyataan dalam pengalaman kita. Apabila akar-akar kita di dalam Allah kuat dan sehat maka kehidupan kita akan secara otomatis memperlihatkan hidup dan sifat Kristus kepada mereka di sekitar kita.

Yesus bersabda: “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Yohanes 15:4,5.

ORANG-ORANG KRISTEN DIGAMBARKAN SEBAGAI POHON-POHON

“Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tuapun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.” Mazmur 92:13-16. Baca juga Mazmur 1:3.

  1. POHON KORMA

Sebuah pohon korma dapat bertumbuh dalam keadaan paling tandus yang bagaimanapun. Dalam musim kemarau, segala sesuatunya akan gersang dan kering lalu mati, tetapi pohon korma itu akan

terus bertumbuh dengan segarnya. lni disebabkan ada akar induknya yang menembus jauh ke dalam tanah dan menemukan air yang di bawah.

Sebagai orang-orang Kristen kita juga dapat terus bertumbuh di dalam Tuhan serta “bertunas seperti pohon korma” apapun macamnya keadaan lingkungan di luar. Akar-akar kehidupan kita berada di dalam Air Kehidupan – Yesus.

  1. POHON ARAS

Pohon-pohon aras di Libanon terkenal karena kekuatan dan keindahannya. Pohon-pohon inilah yang digunakan Salomo untuk membangun Bait Allah (Baca 2 Tawarikh 2). Bait atau Rumah Allah di Perjanjian Lama merupakan sebuah gambaran dari rumah rohani yang sedang dibangun Allah dewasa ini. Rumah Allah tidak lagi dibangun dengan batu-batu atau kayu (Baca Kisah Rasul 7:48). Sekarang orang-orang Kristen adalah “batu-batu hidup” atau “aras” yang teguh dipakai Allah untuk membangun rumah-Nya. Baca Efesus 2:21,22; 1 Korintus 3:16 dan 1 Petrus 2:5.

BERAKAR SERTA BERDASAR DI DALAM DIA

“Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.” Kolose 2:6,7.

“Sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu dengan segala orang kudus dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.” Efesus 3:17-19.

Hanyalah apabila akar-akar kita menjadi semakin mendalam di dalam Kristus, maka kita dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah!

Seri pelajaran kali ini akan menyelidiki akar-akar yang dikehendaki Allah untuk kita miliki.

MENGHAYATI SENDIRI

Apakah penyebab perbedaan hasil dari benih yang ditaburkan sebagaimana Yesus sampaikan dalam Matius 13:3-6,18-21?

Dalam ayat-ayat manakah Allah gambarkan orang-orang Kristen sejati?

Mengapa perlu bagi pohon ara untuk akarnya mencapai “air yang berlimpah-limpah”?

Efesus 3:17-19 menyatakan bahwa kita harus berakar serta berdasar di dalam . . . . . . .?


Uraikan dengan perkataan Anda sendiri mengapa akar-akar yang sepatutnya itu penting bagi kehidupan Kristen Anda

AYAT-AYAT ALKITAB LAINNYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAJARAN INI

Mazmur 1:3, Mazmur 52:8, Yesaya 61:3, Yeremia 17:7-8, Yehezkiel 17:5,6,8, Hosea 14:5, Matius 3:10, Matius 7:24-27, Matius 15:13, Markus 4:5,6, Markus 4:16,17, Lukas 3:9, Lukas 6:46-49, Lukas 8:6,13