5 | Akar-akar Perjanjian

Di dalam Kristus kita merupakan bagian dari perjanjian yang Allah adakan dengan Abraham.

APA ITU SEBUAH PERJANJIAN?

Sebuah perjanjian ialah suatu kontrak di antara dua orang atau lebih dalam mana masing-masing pihak berjanji untuk memenuhi syarat-syarat tertentu agar dapat menikmati keuntungan-keuntungan dari persetujuan bersama itu.

DUA PERJANJIAN DIGAMBARKAN DALAM ISHAK DAN ISMAEL

Rasul Paulus menjelaskan bagaimana Ishak dan Ismael mewakili dua perjanjian yang dibuat Allah dengan manusia (Baca Kejadian pasal 16 dan 21, juga Galatia 4:22-28).

1. PERJANJIAN HUKUM (TAURAT) – ISMAEL

Allah mengadakan sebuah perjanjian dengan umat-Nya pada waktu Musa naik ke gunung Sinai untuk bertemu dengan-Nya. Bagian mereka dari perjanjian itu ialah untuk memelihara hukum (Taurat) yang Ia berikan kepada Musa dirangkum dalam 10 Perintah Allah (Keluaran 20:1-17). Bagian Allah dari perjanjian itu ialah janji-Nya untuk memberkati mereka dan menjadikan mereka umat-Nya yang kudus (Ulangan 28:1-14). Tetapi apabila mereka gagal dalam memelihara bagian mereka dari perjanjian itu, mereka akan mendapat kutuk dan bukan berkat (Ulangan 28:15-68).

Perjanjian hukum (Taurat) jelas berarti bahwa dengan pekerjaan-pekerjaan baik mereka, mereka harus berusaha memperoleh berkat Allah dan hak untuk dijadikan benar, atau mengalami penghukuman-Nya.

2. PERJANJIAN IMAN – ISHAK

Sebuah perjanjian lainnya telah diberikan kepada Abraham.

“Latu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Roma 4:3. Bacalah seluruh Roma pasal 4. Juga Kejadian 12:1-3; 15:3-6; 17:4-6.

Bagian Allah dari perjanjian dengan Abraham ialah bahwa Ia akan memberkati dia, dan melalui dia dan keturunannya, juga segala bangsa di bumi. Bukan saja Abraham menerima janji akan berkat di dunia, tetapi juga warisan rohani dan kekal (Ibrani 11:10). Bagian Abraham dari perjanjian itu ialah untuk PERCAYA akan janji-janji yang telah Allah berikan kepadanya. Dan oleh sebab IMAN-nyalah maka Allah menyatakan dia benar.

KETURUNAN ABRAHAM (Baca Galatia 3:16,29)

Oleh sebab kita menerima Kristus dengan iman maka kita adalah keturunan Abraham dan pewaris janji yang sama. Kita merupakan bagian dari perjanjian yang Allah adakan dengan Abraham (Baca juga Roma 3:21-28; 4:23-25)

MENGAPA HUKUM (TAURAT) ITU DIBERIKAN?

Baca Galatia 3:19-26, dan Roma 13:20.

Hukum Taurat diberikan untuk mengungkapkan dosa (Baca Roma 7:7-13). Tujuannya ialah bertindak bagaikan sebuah cermin. Apabila kita melihat kepada sebuah cermin dan nampak bahwa kita memerlukan pembersihan, lalu kita pergi kepada sumber yang lain, yaitu air – untuk sesungguhnya membersihkan muka kita itu. Demikianlah maksud-tujuan hukum Taurat – untuk mengungkapkan dosa serta menunjukkan kepada kita akan pembersihan yang kita butuhkan serta mengarahkan kita kepada Dia Yang dapat menjadikan kita bersih (Wahyu 1:5).

Hukum Taurat DITAMBAHKAN hanya untuk suatu masa tertentu agar menyadarkan kita akan dosa serta kebutuhan kita akan seorang Juruselamat, tetapi ia tidak bersangkut-paut dengan perjanjian orisinil yang dibuat dengan Abraham, kepada mana kita menjadi bagiannya pada saat kita menerima Kristus.

Paulus menyebutkan orang-orang Kristen di Galatia “Hai orang-orang Galatia yang bodoh” sebab setelah menerima kebenaran melalui iman di dalam Kristus, mereka berusaha menjalani kehidupan Kristiani di bawah perjanjian hukum Taurat (Baca Galatia 3:1-3).

KUTUK HUKUM TAURAT

Baca Galatia 3:10-12, dan Yakobus 2:10.

Tidak heran Paulus mengatakan orang-orang Galatia itu bodoh karena menunjuk kembali kepada hukum Taurat, sebab di bawah terangnya ada dua hal yang diungkapkan:

1. Standar dan penghukuman Allah yang benar (Matius 5:21-48).

2. Ketidaksanggupan kita untuk mencapai standar dan kepatuhan akan penghukuman (Roma 7:14-25).

KITA TELAH MATI BAGI HUKUM TAURAT

Baca Roma 7:4. Baca juga ayat 1-6, dan Galatia 2:19-21; 3:13,14.

Paulus memakai gambaran seorang perempuan yang terikat oleh hukum kepada suaminya sampai sang suami meninggal. Tetapi setelah kematian suaminya, ia bebas untuk menikah dengan orang lain (1 Korintus 7:1-16). Hukum Taurat merupakan “suami” yang keras bagi kita, menghakimi dan menghukum kita apabila kita gagal untuk taat. Tetapi melalui kematian Kristus di kayu salib, kita dibebaskan dari hukum Taurat dan sekarang “menikah” dengan “suami” yang baru, yakni Yesus sendiri. Sekarang kita ini taat karena kasih yang benar yang telah Ia tempatkan di dalam hati kita (Roma 5:5; Matius 22:36-40; Galatia 5:14).

KEBENARAN HUKUM DIGENAPI MELALUI ROH

Allah memberi sebuah janji yang khusus dalam Perjanjian Lama, yang Yesus maksudkan ketika Ia memberitahukan para murid-Nya bahwa Ia akan mengirim kepada mereka apa yang dijanjikan Bapa (Lukas 24:49; Kisah 1:5,8; 2:1-4). Ia berjanji menuliskan Taurat dalam hati mereka dan bukannya pada loh batu (Yeremia 31:31,33. Bacalah juga 2 Korintus pasal 3).

Ini digenapi melalui karya Kristus di kayu salib Kalvari dan pemberian Roh Kudus kepada orang percaya (Roma 8:3,4. Baca juga Matius 5:17,18).

Akar-akar rohani kita berada entah dalam Ishak (iman) atau Ismael (hukum Taurat).

MENGHAYATI SENDIRI

1. Apa itu sebuah perjanjian?

2. Perjanjian apa yang diwakili dalam lsmael?

3. Perjanjian apa yang diwakili dalam Ishak?

4. Apa maknanya hukum Taurat?

5. Jelaskan bagaimana tulisan hukum Taurat dapat menewaskan.

6. Jelaskan bagaimana Roh memberi kehidupan.


Uraikan dengan perkataan Anda sendiri cara bagaimana kebenaran pelajaran ini akan mempengaruhi hidup Anda.

AYAT-AYAT ALKITAB LAINNYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAJARAN INI

Keluaran 24:8, Galatia 2:19-21, Galatia. 3:13-19, Efesus 2:11-13, Titus 3:5, Ibrani 8:6, Ibrani 10:16,17, 1 Yohanes 3:4